Menjelang magrib, di daerah buncit ada deretan ruko yang terbakar, peristiwa itu cukup untuk membuat tayangan televisi kabel di rumah mati ndadag....well dari pada mati gaya, aku buka kompie... d**n ! internet ternyata juga masih trouble. Kuputuskan untuk main fizzball, lumayan maenan ana guwe nich :-p
Jarum pendek pada jam dinding telah menunjuk ke angka 10, masih asyik maen game, tiba-tiba aja, kalender dinding jatuh begitu saja...aku menoleh ke arah suami ku yang segera meyakinkan aku bahwa tidak akan terjadi apa-apa, bukan suatu firasat, melainkan hanya kalender yang jatuh begitu saja.... that's it.
Akhirnya kuputuskan untuk mematikan kompie dan mengikuti suamiku ke kamar, ngantuk berat ia rupanya, sementara aku, si kalong yang emang susah tidur di hari masih "sesore itu" mana bisa langsung tidur begitu saja tanpa melakukan ritual nonton Teve.
Karena sang TV kabel belum juga nyala, di kamar, kunyalakan DVD dan kuputar bajakan film "because i said so" hampir di akhir cerita, telepon berbunyi, kulirik jam yang menunjukkan angka 11.30. waduh ini nggak bisa nggak, kalo nggak sesuatu yang serius-serius banget, atau mungkin Cuma Kakek/Nenek-nya (my beloved parents) yang lagi kangen sama cucu2-nya dan pengen ditemuin....
Ternyata benar ! It's Papap, and he said that papap and mamah mau pergi ke Ciamis karena aki (Bapak nya nyokap, kakek-ku dan aki uyut –nya anak-anak) sakit keras dan saat ini udah di UGD salah satu RS di Ciamis. Aku hanya mendengarkan dan berharap ini hanya salah satu seri dari sakitnya aki (sebelumnya beliau pernah masuk ke RS, karena prostat, tapi itu udah yang lalu dan kayaknya udah nggak ada komplain lagi). Ok then, aku bilang, hati-hati Pap, Drive Save ! aku cobat contact adekku, rumah dan Cell-nya tak ada jawaban, aku kirim dia text message dan kulanjutkan acara nonton-ku.
Kumasukkan keeping kedua DVD dengan film lain yang berjudul Caffeine. Saat itu waktu menunjukkan pukul 12.15 dan telepon kembali berdering Papap kembali bersuara di ujung sana dan menyampaikan bahwa aki saat ini sudah nggak sadar diri…… aku dimintanya untuk kontak bibi-ku di Pasar Minggu. Aku tutup telepon dengan perasaan gamang tak menentu…. inikah waktunya sudah ?....
No comments:
Post a Comment